MUSLIMAH

Menuju Insan yang Shalihah

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

MUTIARA DAKWAH

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

21 Desember 2015

Pentingnya Belajar Adab


Telah banyak diriwayatkan perkataan para ulama salaf yang memuji dan menyanjung adab (etika) dan orang-orang yang beradab, dan anjuran mereka untuk berpegang teguh pada adab. Syaikh Abdul Aziz bin FathiAs-Sayyid Nada dalam kitab Mausuah Al-Adab Al-Islamiyah menyebutkan beberapa perkataan ulama yang menunjukkan pentingnya adab bagi seseorang.


Abdullah Al-Mubarak ditanya oleh Habib Al-Jallab, “Apakah hal terbaik yang diterima manusia?”
Dia menjawab, “Akal yang bagus.”
Habib lalu bertanya, “Jika tidak?”
Dia berkata, “Adab yang baik.”

Ibnu Sirin berkata, “ Dahulu mereka (ulama salaf) mempelajari adab sebagaimana mereka mempelajari ilmu pengetahuan.”

Al-Hasan berkata, “Dahulu, seseorang pergi setiap dua tahun sekali untuk menjadikan dirinya beradab.”

Habib bin Asy-Syahid berpesan kepada anaknya, “Wahai anakku, bergaullah dengan ahli fikih dan para ulama, dan pelajarilah adab dari mereka. Sesungguhnya hal itu lebih aku sukai daripada banyak bicara.”

Beberapa orang zaman dahulu berpesan kepada anaknya, “Wahai anakku, jika engkau mempelajari satu bab tentang masalah adab, itu lebih aku sukai daripada engkau mempelajari tujuh puluh bab ilmu pengetahuan yang lainnya.”

Abu Bakar Al-Muthawwa’i berkata, “Aku bergaul dengan Imam Ahmad bin Hambal selama dua belas tahun. Selama itu dia membacakan kitab Al-Musnad kepada anak-anaknya, tetapi aku tidak menulis satu hadits pun selama itu kecuali memperhatikan tingkah laku dan akhlaknya saja.”

Adz-Dzahabi berkata, “Majelis ilmu Imam Ahmad dihadiri oleh lima ribuan jamaah, lima ratus orang dari mereka menulis hadits dari Imam Ahmad, sedangkan yang lainnya sekadar memperhatikan tingkah laku, akhlak, dan adabnya saja.”

Ibnu Al-Mubarak pernah bersyair, “Aku menundukkan nafsuku dan aku tidak mendapatkan kekuatan yang lebih baik daripada adab –di samping takwa—untuk menundukkan nafsu.”

Ibnu Al-Mubarak berkata, “Aku telah belajar adab selama 30 tahun dan belajar ilmu pengetahuan selama 20 tahun. Orang-orang terdahulu belajar adab dahulu baru kemudian belajar ilmu pengetahuan.”

Al-Qarafi dalam bukunya Al-Furuq menerangkan kedudukan adab, “Ketahuilah bahwa sedikit adab lebih baik daripada perbuatan yang banyak. Karena itu, Ruwaim –seorang alim yang saleh—berkata kepada anaknya, ‘Wahai anakku, jadikanlah perbuatanmu sebagai garam dan adabmu sebagai tepung gandum’”.
Maksudnya, perbanyaklah adab hingga perbandingannya dengan perbuatanmu seperti perbandingan tepung dengan garam, atau adab yang baik dibarengi amal perbuatan yang sedikit lebih baik daripada kurang beradab walaupun banyak amal perbuatan.

Pentingnya adab membuat para imam penyusun kitab hadits memasukkan bab adab dalam kitab mereka. Kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi, dan Sunan Ibnu Majah memuat bab khusus tentang adab di dalamnya. Selain itu, para ulama juga menulis kitab yang khusus membahas tentang adab. Berikut ini contohnya:

  1. Adabul Mufrad karangan Bukhari
  2. Al-Adab karangan Baihaqi
  3. Al-Jami’ li Al-Akhlak Ar-Rawi wa Adab As-Sami karangan Al-Khatib Al-Baghdadi
  4. Al-Jami’ Al-Bayan Al-Ilm wa Fadhuluhu karangan Ibnu Andul Barr
  5. Tadzkirah As- Sami’ wa Al-Mutakallim fi Adab Al-Alim wa Al-Muta’allim karangan Ibnu Jamaah.
  6. Al-Adab Asy-Syar’iyyah karangan Ibnu Muflih Al-Hambali
  7. Adab Al-Akl karangan Ibnu ‘Imad Al-Aqfahasi Asy-Syafii
  8. Min Adab Al-Islam karangan Abdul Fattah Abu Ghuddah
  9. Al-Adab karangan Fuad Asy-Syalhubi


Referensi:
Abdul Aziz bin Fathi As-Sayyid Nada. Mausuah Al-Adab Al-Islamiyah Al-Murattabah ‘ala Al-Huruf Al-Hija’iyyah. Terjemahan: Muhammad Isnaini, dkk. 2008. Ensiklopedia Etika Islam. Cetakan ke-3. Jakarta: Maghfirah Jakarta

***
Disusun oleh Sukrisno Santoso
Sukoharjo, 21 Desember 2015


0 komentar:

Posting Komentar

PROMO BUKU

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...