MUSLIMAH

Menuju Insan yang Shalihah

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

MUTIARA DAKWAH

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

17 Agustus 2016

Adab Berdoa

Adab Berdoa

Doa memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Doa menunjukkan betapa manusia sangat bergantung kepada Allah SWT. Dan bahwasanya tiada daya upaya selain dari Allah SWT. Berikut ini adab-adab berdoa yang baik.

1. Menghadirkan Hati
Hendaklah seseorang berdoa dengan menghadirkan hati, penuh kekhusyukan, dan rasa takut.

Allah SWT berfirman, “Sungguh mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya’: 90)

Allah berfirman SWT, “Berdoalah kepada Rabb-mu dengan rendah hati dan suara yang lembut.” (QS. Al-A’raf: 55)

2. Memperbanyak Doa

Allah berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orangy yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Mukmin: 60)

Setiap muslim hendaknya memperbanyak doa setiap saat karena ia adalah ibadah yang mulia dan perkara yang tinggi di sisi Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada sesuatu pun yang lebih mulia daripada doa di sisi Allah.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim)

Rasulullah Saw bersabda, “Jika salah seorang dari kalian berdoa, maka hendaklah dia memperbanyaknya karena sesungguhnya dia meminta dari Tuhannya.” (HR. Ibnu Hibban)

3. Memulai dengan Memuji Allah SWT dan Menyebutkan Nama dan Sifat-Nya
Dianjurkan kepada setiap muslim untuk memulai segala urusannya dengan memuji Allah SWT karena Dia-lah yang berhak atas segala pujian tersebut.

Rasulullah Saw bersabda, “Apabila salah seorang kalian hendak berdoa, hendaklah memulainya dengan memuji dan menyanjung Rabb-nya serta bershalawat kepada Nabi. Setelah itu, barulah berdoa sesuai dengan kehendaknya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan An-Nasa’i)

Rasulullah Saw suatu saat mendengar seseorang berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan perantara bahwa sesungguhnya segala puji adalah milik-Mu, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau Yang Maha Esa yang tidak mempunyai sekutu, Yang Maha Memberi, Pencipta langit dan bumi, yang memiliki keagungan dan kemuliaan.”
Lalu Rasulullah Saw bersabda, “Dia telah memohon kepada Allah dengan nama-Nya yang agung, yang jika Dia diminta dengannya pasti akan memberi, dan jika dimohon dengannya Dia akan mengabulkan.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)

Imam Nawawi berkata, “Para ulama telah sepakat atas sunnahnya memulai doa dengan memuji dan menyanjung Allah SWT, serta membaca shalawat atas Rasulullah Saw. Demikian pula, disunnahkan menutup doa dengan kedua hal tersebut.”

4. Membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad Saw

Rasulullah Saw bersabda, “Apabila salah seorang kalian hendak berdoa, hendaklah memulainya dengan memuji dan menyanjung Rabb-nya serta bershalawat kepada Nabi. Setelah itu, barulah berdoa sesuai dengan kehendaknya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan An-Nasa’i)

5. Berdoa dengan Bersungguh-sungguh
Seyogyanya seseorang berdoa dengan sungguh-sungguh karena doa adalah ibadah dan ibadah memerlukan kesungguhan dan ketulusan.

Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah salah seorang dari kalian berdoa, ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau berkenan. Ya Allah, rahmatilah aku jika Engkau berkenan. Ya Allah, berilah aku rezeki jika Engkau berkenan.’ Hendaklah dia meminta dengan bersungguh-sungguh karena sesungguhnya dia melakukan apa yang dikehendaki dan tidak terpaksa.” (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Yakin Doanya Akan Dikabulkan
Hendaklah orang yang berdoa yakin bahwa doanya akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Allah berfirman, “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (katakanlah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Rasulullah Saw bersabda, “Berdoalah kalian kepada Allah dengan penuh keyakinan akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan menerima doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi dan Hakim)

7. Tidak Berdoa untuk Suatu Keburukan, Kemaksiatan, atau Memutus Silaturahmi
Rasulullah Saw bersabda, “Tidaklah seseorang berdoa kecuali Allah akan memberikan apa yang dia minta, atau Allah akan menyelamatkannya dari keburukan serupa itu, selama orang tersebut tidak berdoa untuk suatu dosa atau memutus hubungan silaturahmi.” (HR. Tirmidzi)

Akan tetapi, doa yang buruk untuk orang-orang kafir dan orang-orang zalim tidak termasuk dalam larangan ini karena doa semacam itu banyak didapati di dalam Al-Quran dan Hadits.

Janganlah berdoa untuk diri sendiri, harta, anak, kerabat, dengan doa yang mengandung keburukan.
Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah kalian mendoakan kecelakaan atas diri sendiri, anak-anak kalian, dan harta benda kalian, jangan sampai engkau berdoa (dengan hal tersebut) pada saat mustajab yang setiap permintaan akan dikabulkan.” (HR. Muslim)

8. Memilih Waktu yang Mustajab
Ada beberapa kesempatan yang telah diterangkan dalam berbagai hadits yang merupakan saat mustajab dikabulkannya doa. Di antara saat-saat tersebut ialah waktu antara azan dan iqamah, di dalam shalat, saat berbuka puasa, saat akhir malam, saat menunaikan haji, saat berada di ka’bah, dll.

9. Tidak Tergesa-gesa Ingin Dikabulkan
Tidak boleh tergesa-gesa agar doanya dikabulkan oleh Allah SWT karena hal tersebut dapat menghalangi terkabulnya doa. Sikap tergesa-gesa ini bisa menjadi indikasi bahwa orang tersebut tidak percaya dengan janji Allah yang akan mengabulkan semua doa.

Rasulullah Saw bersabda, “Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selama dia tidak tergesa-gesa, yaitu dengan mengatakan, ‘Aku telah memohon tetapi tidak dikabulkan.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika seseorang berdoa lalu merasa bahwa doanya tidak dikabulkan, hendaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah SWT mengabulkan doanya dengan berbagai cara, yaitu Allah memberikan apa yang dia minta, Allah menyimpan suatu kebaikan untuknya, atau Allah menghindarkannya dari suatu bencana.

Rasulullah Saw bersabda, “Tidaklah seseorang berdoa kecuali Allah akan memberikan apa yang dia minta, atau Allah akan menyelamatkannya dari suatu keburukan serupa itu, selama orang tersebut tidak berdoa untuk suatu dosa, atau memutus hubungan silaturahmu.” (HR. Tirmidzi)

Rasulullah Saw bersabda, “Tidaklah seseorang berdoa kecuali Allah akan mengabulkan apa yang dia minta, baik Allah menyegerakannya di dunia, atau menyimpannya di akhirat selama orang tersebut tidak berdoa untuk suatu dosa, atau untuk memutus hubungan silaturahmi, atau tergesa-gesa.”
Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana dia tergesa-gesa?”
Beliau menjawab, “Orang itu berkata, ‘Aku telah memohon kepada Tuhanku tetapi tidak dikabulkan.” (HR. Tirmidzi)


Referensi:
An-Nawawi, Abu Zakariya Yahya bin Syaraf. 2010. Adzkar Nawawi: Ensiklopedia Dzikir dan Doa yang Bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits. Terjemahan oleh Muhammad Isa Anshory. Solo: Pustaka Arafah

Nada, Abdul Aziz bin Fathi As-Sayyid. 2008. Ensiklopedia Etika Islam. Terjemahan oleh Muhammad Isnaini, dkk. Jakarta: Maghfirah Pustaka


***

Disusun oleh Sukrisno Santoso
Sukoharjo, 17 Agustus 2016



0 komentar:

Posting Komentar

PROMO BUKU

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...