MUSLIMAH

Menuju Insan yang Shalihah

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

MUTIARA DAKWAH

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

19 Juni 2013

Pandangan Mata: Anak Panah yang Beracun


Salah satu pintu kemaksiatan adalah pandangan mata. Dalam kitab Ad-Da' wa Ad-Dawa', Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan, "Pandangan merupakan akar dari kebanyakan bencana yang menimpa manusia. Pandangan bisa menimbulkan lintasan pikiran, lalu lintasan ini melahirkan pikiran, lalu pikiran ini melahirkan nafsu (syahwat), lalu nafsu ini melahirkan kehendak, dan kehendak pun terus menguat sehingga menjadi sebuah hasrat dan tekat yang sangat kuat. Kalau sudah begitu, sudah tentu akan ada pelaksanaan, selama tidak ada penghalang yang merintanginya."

Setiap orang yang beriman hendaknya selalu berusaha menjaga pandangannya dari hal-hal yang diharamkan. Salah satu manfaat menahan pandangan yaitu dapat membersihkan hati dari derita penyesalan. Hal ini sebagaimana diungkapkan pleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah  dalam kitabnya Raudhatul Muhibbin berikut ini:

"Barangsiapa yang mengumbar pandangan matanya maka penyesalan yang dirasakan tiada henti. Dan sesuatu yang lebih berbahaya adalah mengumbar pandangan. Karena ia akan melihat apapun yang dicarinya dan tidak bersabar untuk bisa meraih apa yang telah dilihatnya. Dan itu adalah derita dan siksaan baginya.

Al-Ashma'i berkata, "Saya pernah melihat seorang gadis pada waktu thawaf, yang seakan-akan dia adalah matahari. Aku pun terus memandanginya dan hatiku berdesir karena keelokan parasnya.'

Lalu dia (gadis itu) bertanya kepadaku, 'Ada apa dengan dirimu?'
Aku katakan, 'Engkau memang layak untuk dipandang.'
Kemudian gadis itu melantukan syair:
Selagi pandangan matamu berkeliaran
Segala pemandangan akan membebani hati
Engkau memandang sesuatu di luar kemampuan dirimu
Sebagian lagi tiada kesabaran lagi

Pandangan akan menyusup ke dalam hati sebagaimana anak panah yang meluncur dari busurnya, jika engkau tidak mematahkannya, ia akan melukai dirimu. Pandangan itu ibarat bara api yang dilemparkan ke dahan-dahan yang kering, bila tidak membakar seluruh dahan itu, ia akan membakar sebagiannya.

Sebagimana dikatakan dalam sebuah syair:
Segala peristiwa berawal dari pandangan mata
Jilatan api bermula dari setitik api
Berapa banyak pandangan yang membelah hati pemiliknya
Laksana anak panah yang melesat dari busurnya
Selagi manusia memiliki mata untuk memandang
Dia tidak lepas dari bahaya yang menghadang
Senang di permulaan dan ada bahaya di kemudian hari
Tidak ada ucapan selamat datang, dan bahaya saat kembali

Orang yang memandang melepaskan pandangan dengan anak panah yang dikehendaki oleh hatinya, sedangkan ia tidak merasakan kalau sebenarnya ia melepaskan hatinya.
Wahai orang yang melepaskan anak panah sesaat
Engkaulah sang pembunuh namun tiada mengena
Wahai orang yagn mengumbar pandangan untuk mencari obat
Kau datang dengan membawa kayu bakat yang membara


*Sukoharjo, 17 September 2012


0 komentar:

Posting Komentar

PROMO BUKU

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...