MUSLIMAH

Menuju Insan yang Shalihah

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

MUTIARA DAKWAH

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

7 Mei 2013

Beberapa Permasalahan yang Berkaitan dengan Wudlu





 
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Qs. Al-Maidah: 6)
 
Beberapa Permasalahan yang Berkaitan dengan Wudlu

1. Buang air kecil harus dibersihkan dengan baik agar wudlu menjadi sah
Sebelum wudlu kita harus yakin bahwa pakaian kita tidak terkena najis. Dan yang penting adalah kita membersihkan diri dengan baik ketika buang air kencing.

Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah saw. pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. …….. (HR. Muslim)

Maka dari itu, buang air kecil tidak boleh di sembarang tempat. Usahakan buang air kecil di kamar mandi/toilet sehingga kita bisa membersihkan diri.

2. Niat wudlu
Niat wudlu tidak harus dilafalkan. Niat letaknya di dalam hati. Setiap orang yang hendak berwudlu berarti ia sudah mempunyai niat di dalam hatinya sehingga tidak perlu melafalkan niat. Jadi, kita tidak perlu mengucapkan niat, misalnya nawaitu wudlu…, atau niat saya wudlu…, atau niat ingsun wudlu….dan sebagainya. Niat cukup di dalam hati saja. Sedangkan, untuk memulai wudlu kita membaca basmallah.

3. Tidak boleh wudlu dengan tergesa-gesa
Berwudlu harus dengan baik dan tidak boleh tergesa-gesa agar wudlunya sempurna, agar bagian-bagian tubuh terkena basuhan air. Meskipun kita sedang tergesa-gesa (misalnya ketika sudah iqomat) kita tidak boleh berwudlu dengan terlalu cepat sehingga ada bagian yang tidak terbasuh air. Termasuk tidak boleh tergesa-gesa juga ketika kita mendatangi tempat shalat. Biasanya kalau sudah iqomat, orang yang terlambat terburu-buru berjalan, sampai ada yang berlari kecil, sehingga menimbulkan mengganggu jamaah shalat. Meskipun sudah iqomat dan imam sudah takbir, kita mendatangi tempat shalat harus dengan tenang, tidak boleh tergesa-gesa. Begitu pula dengan berwudlu kita juga tidak boleh tergesa-gesa agar wudlu kita sempurna.

Hadis riwayat Abdullah bin Umru ra., ia berkata: Bersama Rasulullah saw. kami kembali dari Mekah menuju Madinah. Ketika kami berada pada sebuah oase (danau kecil) di tengah jalan, beberapa orang tergesa-gesa menunaikan salat Ashar. Mereka berwudlu dengan tergesa-gesa. Lalu kami dekati mereka, tampak tumit mereka tidak terkena air, maka Rasulullah saw. bersabda: “Siksa neraka bagi (pemilik) tumit itu. Sempurnakanlah wudlu kalian”. (HR. Muslim)

4. Tidak boleh wudlu menggunakan air yang berlebihan
Islam mengajarkan untuk tidak berlebih-lebihan dalam segala hal, termasuk dalam wudlu. Wudlu harus menggunakan air secukupnya, tidak boleh membuang-buang air yang banyak.

Nabi SAW melihat Sa'ad yang sedang berwudhu, lalu beliau berkata, “Pemborosan apa itu, hai Sa'ad?” Sa'ad bertanya, “Apakah dalam wudhu ada pemborosan?” Nabi menjawab, “Ya, meskipun kamu (berwudhu) di sungai yang mengalir.” (HR. Ahmad)

Nabi mengisyaratkan bahwa meskipun berwudlu di tempat yang banyak airnya kita tetap tidak boleh berlebih-lebihan.

5. Sunnah menghisap air dengan hidung dan menghembuskannya
Dalam wudlu ada wajib dan sunnah wudlu. Salah satu sunnah wudlu yang jarang dimengerti dan dilaksanakan orang adalah menghisap air dengan hidung dan menghembuskannya.

Dari Humran bahwa Utsman meminta air wudlu. Ia membasuh kedua telapak tangannya tiga kali, lalu berkumur dan menghisap air dengan hidung dan menghembuskannya keluar, kemudian membasuh wajahnya tiga kali. Lalu membasuh tangan kanannya hingga siku-siku tiga kali dan tangan kirinya pun begitu pula. Kemudian mengusap kepalanya, lalu membasuh kaki kanannya hingga kedua mata kaki tiga kali dan kaki kirinya pun begitu pula. Kemudian ia berkata: Saya melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berwudlu seperti wudlu-ku ini. (HR. Bukhari & Muslim)

6. Tidak perlu berwudhu karena ada keragu-raguan (apakah berhadats atau tidak) hingga dia yakin sudah batal wudhunya

Abu Hurairah radliyallaahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila seseorang di antara kamu merasakan sesuatu dalam perutnya, kemudian dia ragu-ragu apakah dia mengeluarkan sesuatu (kentut) atau tidak, maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid kecuali ia mendengar suara atau mencium baunya." (HR. Bukhari & Muslim)

7. Memulai dengan anggota badan yang kanan
Dari Abu Hurairah radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila kamu sekalian berwudlu maka mulailah dengan bagian-bagian anggotamu yang kanan.” (HR. Imam Empat dan shahih menurut Ibnu Khuzaimah)

8. Sunnah bersiwak dalam wudlu
Termasuk sunnah Nabi yang sekarang ini sudah jarang dilaksanakan adalah bersiwak dalam wudlu.

Dari Abu Hurairah radliyallaahu 'anhu dari Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa Sallam bahwa beliau bersabda: “Seandainya tidak memberatkan atas umatku niscaya aku perintahkan mereka bersiwak pada setiap kali wudlu.” (HR. Malik, Ahmad dan Nasa'i)

Menurut ilmu kesehatan, bersiwak sangat bermanfaat bagi kesehatan mulut dan gigi. Para dokter modern memuji siwak sebagai alat yang bagus dan bermanfaat sekali untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi.

9. Makan dan minum tidak membatalkan wudlu, kecuali makan daging unta
Makan dan minum tidak membatalkan wudlu, kecuali makan daging unta. Jadi, tidak apa-apa ketika kita sudah berwudlu kemudian makan atau minum, setelah itu shalat tidak perlu berwudlu lagi. Kecuali kalau kita makan daging unta, maka kita wajib wudlu lagi.

Dari Jabir Ibnu Samurah radliyallaahu 'anhu bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wa Sallam : Apakah aku harus berwudlu setelah makan daging kambing? Beliau menjawab: “Jika engkau mau.” Orang itu bertanya lagi: Apakah aku harus berwudlu setelah memakan daging unta? Beliau menjawab: “Ya.” (HR. Muslim)

10. Berdoa setelah wudlu
Salah satu doa setelah wudlu adalah sebagai berikut:

  أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  

“Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang haq kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya. Aku bersaksi, bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya”.

Umar radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tiada seorang pun di antara kamu yang berwudlu dengan sempurna, kemudian berdo'a: Ashadu alla ilaha illallah wahdahula syarikalahu wa asyhaduanna muhammadan abduhu wa rasuluhu,-kecuali telah dibukakan baginya pintu syurga yang delapan, ia dapat masuk melalui pintu manapun yang ia kehendaki." (HR. Muslim) 



0 komentar:

Posting Komentar

PROMO BUKU

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...