MUSLIMAH

Menuju Insan yang Shalihah

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

MUTIARA DAKWAH

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

1 Agustus 2012

Jangan Marah


Dari Abu Hurairah, bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi, “Berilah wasiat kepadaku”. Sabda Nabi, ‘Janganlah engkau mudah marah’. Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau, ‘Janganlah engkau mudah marah’. (HR. Bukhari)

Ibnu Daqiqil 'Ied dalam Syarah Hadits Arba'in An-Nawawi berkata, “Allah memuji orang yang dapat mengendalikan nafsunya ketika marah dan suka memberi maaf kepada orang lain. Diriwayatkan dari Nabi bahwa beliau bersabda, ‘Barang siapa menahan marahnya padahal ia sanggup untuk melampiaskannya, maka kelak Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan segala makhluk, sehingga ia diberi hak memilih bidadari yang disukainya’

Tersebut pada hadits lain, ‘Marah itu dari setan’. Oleh karena itu, orang yang marah menyimpang dari keadaan normal, berkata yang batil, berbuat yang tercela, menginginkan kedengkian, perseteruan, dan perbuatan-perbuatan tercela. Semua itu adalah akibat dari rasa marah. Semoga Allah melindungi kita dari rasa marah. Tersebut pada hadits Sulaiman bin Shard, ‘Sesungguhnya mengucapkan ‘a’udzuubillaahi minasy syaithanirrajiim’ dapat menghilangkan rasa marah”.

Sesungguhnya setanlah yang mendorong marah. Setiap orang yang menginginkan hal-hal yang terpuji, setan selalu membelokkannya dan menjauhkannya dari keridhaan Allah, maka mengucapkan a’udzuubillaahi minasy syaithanirrajiim merupakan senjata yang paling kuat untuk menolak tipu daya setan ini.”

Abdullah Gymnastiar berkata, “Berbahagialah bagi orang yang punya kesadaran untuk menahan amarahnya, bukan tidak boleh marah tapi tahan sekuat-kuatnya. Kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat ramah, sopan kepada kita, makin banyak harapan kita kepada orang makin berpeluang kita sakit hati, jadi kita tidak bisa memaksa orang lain bersikap seperti yang kita inginkan. Yang harus kita usahakan, kita harus bisa menyikapi orang lain dengan sikap terbaik, apapun yang mereka lakukan.”



0 komentar:

Posting Komentar

PROMO BUKU

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...