MUSLIMAH

Menuju Insan yang Shalihah

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

MUTIARA DAKWAH

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

1 Agustus 2012

Jilbab Bukan Sekedar Hiasan


Ada sebagian muslimah yang memakai jilbab namun perilaku mereka tidak sesuai dengan akhlak Islam. Mereka melanggar aturan Islam. Mereka dijauhi orang karena akhlak buruk mereka. Mereka memberikan citra buruk pada Islam. 

Lalu orang-orang mencela bahwa muslimah yang berjilbab bisa saja kelakuannya lebih buruk daripada yang tidak berjilbab. Bahwa muslimah yang berjilbab belum tentu lebih baik daripada muslimah yang tidak berjilbab. 
Kemudian orang-orang melontarkan pertanyaan, “Lebih baik manakah wanita yang berjilbab tetapi akhlaknya buruk dibandingkan wanita yang tidak berjilbab tetapi berakhlak baik. Inilah kerancuan dan keragu-raguan yang dilemparkan oleh orang-orang yang di hatinya terdapat penyakit.

Untuk menghilangkan kerancuan dan mendatangkan keteguhan bagi muslimah untuk senantiasa berjilbab, marilah kita simak kisah seorang wanita berikut ini. Kisah ini disampaikan oleh Azka Asyrafa.

“Mungkin ada yang berpikir belum tentu yang berjilbab itu lebih baik, sekarang banyak yang berjilbab tapi kelakuannya tidak lebih baik dari yang tidak berjilbab.

Jilbab….

Tiba-tiba aku teringat pengalaman pertamaku memakai jilbab. Saat itu awal tahun ajaran SMA. Aku berjilbab bukan paksaan dari siapapun, bahkan saat SMP aku termasuk anak yang sangat nakal, bandel, urakan, ugal-ugalan, kebut-kebutan, jarang di rumah, dan entah apa kata yang pas untuk menggambarkan diriku saat SMP. 
Jangankan berjilbab, shalat saja masih kadang ingat kadang tidak (astaghfirullahaladzim). Dulu saat temanku menasehatiku untuk berjilbab, aku pun juga menjawab “Kelakuaku saja masih seperti ini. Lagian senakal-nakalnya aku, lebih baik diriku yang tidak berjilbab ini daripada wanita yang berjilbab itu yang kelakuannya seperti setan dan mau pacaran.”

Saat memasuki SMA aku memutuskan untuk berjilbab, alasannya simple, biar tidak semakin hitam. Saat aku katakan keinginanku pada orang tua untuk berjilbab, mereka tidak mengijinkan. Terutama ayahku. Beliau sangat menentang keinginanku itu. Aku masih ingat saat itu ayahku sampai mengatakan ”Kelakuanmu saja seperti itu kok mau berjilbab. Percuma memakai jilbab kalau kelakuanmu masih seperti itu, malah mempermalukan agamamu”. Tapi justru perkataan bapak itu membuatku semakin bertekad untuk berjilbab. Saat itu juga aku menangis, ‘Ya Allah, seburuk apa aku ini sampai ayahku berkata seperti itu’.

Rasanya aku begitu tertampar saat itu dan ingin memperbaiki diri sebisa mungkin. Aku berjanji pada diriku sendiri untuk berubah, dan ingin kubuktikan kepada orang tuaku bahwa aku bisa jadi anak yang baik dan shalihah dengan jilbabku ini, bukan mempermalukan agamaku seperti yang ayahku katakan. Dan waktu pun berganti, sangat kurasakan bahwa jilbab inilah yang justru menjagaku.

Dengan berjilbab, aku menggenapkan shalat wajib bahkan menambah amalan-amalan sunnah. Dengan berjilbab membuatku semakin ingin memperdalam ilmu tentang agamaku. Dengan berjilbab aku lebih bisa menjaga kelakuanku, misalnya ketika akan berbuat yang aneh-aneh aku berpikir ”Eh, aku kan berjilbab, tidak boleh seperti ini, tidak boleh seperti itu”. Jilbab ini benar-benar membuatku menjauhi hal-hal yang haram dan menjauhkanku dari perbuatan dosa, dan alhamdulillah aku berusaha untuk menjalankan perintah Allah.

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Al Ahzab:59)

Pakaian bagi muslimah adalah pakaian yang tidak menampakkan aurat, yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan.

Kalaupun ada yang mengatakan “Sekarang banyak yang berjilbab tetapi kelakuannya tidak jelas”. Hei kawan, untuk apa melihat atau menjadikan contoh orang-orang yang tidak pantas untuk dijadikan contoh. Banyak dari mereka yang berjilbab dan juga shalihah. Banyak dari mereka yang berjilbab dan berkepribadian baik, banyak dari mereka yang berjilbab dan bisa dijadikan teladan. 
Lihatlah mereka yang baik dan jadikan contoh, dan yang buruk cukup diambil pelajaran saja. Dan semoga kita bukan salah satu dari yang suka menjelek-jelekkan yang lain karena belum tentu kita lebih baik dihadapan Allah.”

Maka, ambillah pelajaran wahai para pendamba surga. 


0 komentar:

Posting Komentar

PROMO BUKU

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...