DUNIA DAN AKHIRAT
Pernahkah Anda mengalami sebuah musibah yang sangat besar. Musibah dunia yang sangat besar yang tidak semua orang mengalaminya. Ketahuilah, jika Allah merahmati Anda sehingga Anda dapat merasakan secuil kenikmatan akhirat, maka segala musibah dunia yang pernah Anda rasakan seolah-olah tidak pernah Anda rasakan. Anda akan mengatakan bahwa musibah terbesar di dunia tidak ada artinya apa-apa dibandingkan secuil kenikmatan di akhirat.
MENJAUHI MAKSIAT
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya Ad-Da’ wa Ad-Dawa’ menyebutkan beberapa bahaya dan dampak buruk kemaksiatan. Salah satu dampak kemaksiatan bagi pelakunya adalah ia terhalang mendapatkan ilmu. Ilmu adalah cahaya yang dimasukkan oleh Allah ke dalam hati seorang hamba, sedangkan maksiat akan mematikan cahaya tersebut.
Ketika Imam Syafi’i duduk berguru di hadapan Imam Malik dengan membacakan kitab kepadanya, maka Imam Malik terkagum oleh kecepatan hafalannya, kecerdasannya yang sangat gemilang, dan pemahamannya yang sempurna. Beliau kemudian berkata kepada Imam Syafi’i, “Sungguh aku melihat bahwa Allah telah memberikan cahaya kepadamu, maka jangan padamkan cahaya itu dengan gelapnya kemaksiatan.”
Kemaksiatan juga dapat menghalangi datangnya rezeki. Sebagaimana halnya takwa dapat mendatangkan rezeki, maka meninggalkan ketakwaan akan mendatangkan kefakiran. Dampak lain dari kemaksiatan bagi pelakunya adalah ia akan merasakan kegelapan di dalam hati sebagaimana ia merasakan kegelapan malam yang gelap gulita.
Kegelapan maksiat bagi hatinya adalah seperti kegelapan malam yang dilihat oleh matanya. Ketaatan adalah cahaya, sedangkan kemaksiatan adalah kegelapan. Manakala kegelapan itu semakin menguat, maka semakin bertambah pula kebingungan yang dirasakan oleh seseorang. Kalau sudah begitu, ia akan terjerumus ke dalam bid’ah, kesesatan, serta kepada hal-hal yang merusak, sedangkan ia tidak merasa. Untuk merasakan kebahagiaan, maka jauhilah kemaksiatan.
Pernahkah Anda mengalami sebuah musibah yang sangat besar. Musibah dunia yang sangat besar yang tidak semua orang mengalaminya. Ketahuilah, jika Allah merahmati Anda sehingga Anda dapat merasakan secuil kenikmatan akhirat, maka segala musibah dunia yang pernah Anda rasakan seolah-olah tidak pernah Anda rasakan. Anda akan mengatakan bahwa musibah terbesar di dunia tidak ada artinya apa-apa dibandingkan secuil kenikmatan di akhirat.
MENJAUHI MAKSIAT
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya Ad-Da’ wa Ad-Dawa’ menyebutkan beberapa bahaya dan dampak buruk kemaksiatan. Salah satu dampak kemaksiatan bagi pelakunya adalah ia terhalang mendapatkan ilmu. Ilmu adalah cahaya yang dimasukkan oleh Allah ke dalam hati seorang hamba, sedangkan maksiat akan mematikan cahaya tersebut.
Ketika Imam Syafi’i duduk berguru di hadapan Imam Malik dengan membacakan kitab kepadanya, maka Imam Malik terkagum oleh kecepatan hafalannya, kecerdasannya yang sangat gemilang, dan pemahamannya yang sempurna. Beliau kemudian berkata kepada Imam Syafi’i, “Sungguh aku melihat bahwa Allah telah memberikan cahaya kepadamu, maka jangan padamkan cahaya itu dengan gelapnya kemaksiatan.”
Kemaksiatan juga dapat menghalangi datangnya rezeki. Sebagaimana halnya takwa dapat mendatangkan rezeki, maka meninggalkan ketakwaan akan mendatangkan kefakiran. Dampak lain dari kemaksiatan bagi pelakunya adalah ia akan merasakan kegelapan di dalam hati sebagaimana ia merasakan kegelapan malam yang gelap gulita.
Kegelapan maksiat bagi hatinya adalah seperti kegelapan malam yang dilihat oleh matanya. Ketaatan adalah cahaya, sedangkan kemaksiatan adalah kegelapan. Manakala kegelapan itu semakin menguat, maka semakin bertambah pula kebingungan yang dirasakan oleh seseorang. Kalau sudah begitu, ia akan terjerumus ke dalam bid’ah, kesesatan, serta kepada hal-hal yang merusak, sedangkan ia tidak merasa. Untuk merasakan kebahagiaan, maka jauhilah kemaksiatan.
0 komentar:
Posting Komentar