Allah berfirman,
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shalihh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Qs. Al-Fushshilat: 33)
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz berkata dalam kitabnya Ad-Da’watu ilallâh wa Akhlâqud Du’ât, “Seorang mukmin yang berdakwah kepada Allah adalah orang yang kuat imannya, yang memahami perintah Allah dan menerangkan hak Allah, antusias di dalam dakwah ke jalan Allah dan mengamalkan apa yang ia dakwahkan serta memperingatkan segala yang dilarang Allah. Ia adalah orang yang paling bersegera (mengamalkan) apa yang ia dakwahkan dan orang yang paling jauh dari segala yang dilarang.”
Jika Anda sudah melakukan sebuah kebaikan, maka ajaklah orang lain untuk melakukannya juga. Maka, Anda berada di jalan orang-orang yang bersegera dalam melaksanakan amal ketaatan dan menyeru kepada manusia pada jalan itu. Jika Anda sudah mengenakan jilbab, maka ajaklah saudari Anda untuk mengenakannya. Anda pasti sudah merasakan nikmatnya mengenakan jilbab karena setiap ibadah yang dilaksanakan dengan ikhlas dan benar pasti mendatangkan kenikmatan. Ajaklah saudari-saudari Anda kaum muslimah untuk mengenakan jilbab hingga mereka bisa ikut merasakan kenikmatan ketaatan ini.
Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan, maka baginya pahala yang sepadan dengan pelakunya.” (HR Muslim). Beliau juga bersabda, ”Maka demi Allah! Sekiranya Allah memberikan petunjuk melalui perantaraanmu kepada seorang lelaki adalah lebih baik bagimu daripada unta merah.”
Anda bisa mengajak orang untuk taat kepada Allah melalui berbagai cara. Cara yang paling utama adalah keteladanan, yakni dengan Anda mengenakan jilbab maka itu menjadi teladan yang baik bagi muslimah lainnya. Anda juga bisa mengajak orang lain dengan menasehatinya secara langsung. Anda juga bisa membuat tulisan berisi nasehat untuk disebarluaskan dan dibaca muslimah yang lain.
Seorang muslimah, bernama Kiptiah, mengajak muslimah lain dan mengingatkan mereka arti penting jilbabnya melalui tulisan. Ia memuat tulisannya tersebut dalam blog-nya (www.rainkelana.blogspot.com) sehingga dapat diakses dan dibaca oleh orang lain. Berikut ini tulisan Kiptiah yang berjudul “Jilbab adalah Nilaiku” dengan sedikit penyesuaian redaksional.
Berjilbab sesuai syariat dan berakhlaq baik adalah suatu kesempurnaan bagi seorang muslimah. Dengan jilbab akan membedakan wanita muslim dengan wanita kafir. Jilbab yang menjadi nilai bagi seorang muslimah sebagai lambang penghormatan kepada dirinya sendiri. Ia memilih berjilbab, berarti ia menginginkan keridhaan Allah dan sangat mengetahui betapa berharga tubuhnya jika hanya untuk dipamerkan kepada yang bukan mahram-nya, betapa tubuhnya yang terbuka dapat menjadi penyebab timbulnya fitnah.
Kecantikan bukan dilihat dari keindahan tubuh yang terbuka, bukan itu. Itu hanya sementara. Jika tujuannya ingin dilihat menarik oleh lawan jenis dengan pakaian yang terbuka, yakinlah itu hanya sementara. Saat ini kau berjuang keras mempercantik diri untuk menarik hati lawan jenis atau untuk hal-hal duniawi, maka hatimu akan kecewa. Mengapa? Karena ternyata wanita-wanita lain akan melakukan hal yang sama. Dan kau pun akan kelelahan menampilkan kecantikan-kecantikan semu dalam dirimu.
Baiklah, jika ada yang berkata, “Mau berjilbab atau tidak, itu adalah hak saya”, tetapi tubuh kita bukan hak kita. Status kita hanya dipinjamkan. Milik kita hanya roh yang ditiupkan ke dalam jasad yang Allah pinjamkan. Bahkan roh itu sendiri berada dalam genggaman-Nya. Jika barang yang kita pinjamkan ke orang lain, kemudian orang tersebut merusaknya maka tentu kita akan marah. Allah bebas melakukan apapun terhadap ciptaan-Nya. Jika amanah yang Dia berikan tidak dijaga dengan semestinya sesuai dengan perintahNya tentu Allah murka.
Sebab jilbabku adalah nilaiku, lambang kepatuhan kita kepada perintah Allah. Penilaian hakiki hanya dari Allah, akan terpuaskan kita akan penilaian-Nya. Allah tidak akan pilih kasih kepada hamba-Nya. Bukan Allah tidak sayang karena memerintahkan kita menutup aurat, padahal perempuan adalah makhluk yang indah. Karena keindahan tidak selalu bisa dilihat secara gratis. Biar saja ada hinaan di sekeliling kita karena ke-istiqomah-an kita menutup aurat. Karena kita adalah berlian mahal yang tidak mudah terjamah oleh sembarang orang dan bukan batu kerikil yang banyak bertebaran di jalan-jalan dan mudah di pegang.
Sebab jilbabku adalah nilaiku, lambang keshalihahan, insya Allah. Yang karenanya kita akan berusaha untuk meluruskan prilaku kita yang sebelumnya bengok. Yang karenanya semoga kita mampu menghilangkan gaya hidup Barat yang kini makin merajalela. Yang karenanya kita akan terlindungi dari segala keburukan yang ditimbulkan akibat perbuatan kita sendiri (membuka aurat). Yang karenanya kita bisa menampilkan kenyamanan dalam berbusana (bukan pengekangan) sebagai contoh kepada mereka yang sinis terhadap jilbab.
Kita adalah hal terindah dan akan tetap menjadi hal yang terindah jika kita mampu menjaga keindahan itu hanya untuk yang berhak memilikinya. Insya Allah.
0 komentar:
Posting Komentar